Tugas  

Diposting oleh Adies Sepria Humam

Definisi Manajemen

Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai macam ragam. Ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan, dan lain sebagainya. Bila dilihat dari literatur – literatur yang ada, pengertian manajemen dapat di bagi tiga, yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses.
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia.
3. Manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni.

1.Manajemen sebagai suatu proses, yaitu melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
•Encylopedia of The Social Science, yaitu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
•Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha – usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
•Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

2.Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia, yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang – orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananyasuatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer.

3.Manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip – prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :

•Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The Function of the Executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R Terry.
•Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

http://paksisgendut.files.wordpress.com/2007/11/manajemen-strategik-sebagai-paradigma-baru.pdf





Definisi Strategi :

STRATEGI. Seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal, dan sebagainya menuju posisi yang layak; rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan sebagainya. Oxford Pocket Dictionary

Penetapan sasaran dan tujuan janngka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
Alfred Chandler (1962) Strategy and Structure,
MIT Press, Cambridge, Ma.

Strategi dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Memadukan tema pokok yang memberikan koherensi serta arah tindakan dan keputusan suatu organisasi”

Keputusan-keputusan strategi memiliki karakteristik berikut :
∗ Penting
∗ Tidak mudah diganti
∗ Melibatkan komitmen atas sumber daya dalam waktu tertentu

Manajemen strategi bermanfaat dan memegang peranan penting dalam menghasilkan :
∗ Menentukan batasan usaha/bisnis yang akan dilakukan
∗ Membantu proses identifikasi, pemilihan prioritas dan eksploitasi kesempatan
∗ Memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian
∗ Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan
∗ Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai
∗ Mengintegrasikan perilaku individu ke dalam perilaku kolektif
∗ Meminimalkan implikasi akibat adanya perubahan kondisi
∗ Menciptakan kerangka kerja dalam komunikasi internal
∗ Memberikan kedisiplinan dan formalitas manajemen

Perkembangan Strategi Bisnis
Identifikasi perkembangan strategi bisnis dapat diikuti melalui empat tahap berikut :

1.Perencanaan keuangan. Perlunya pengendalian atas bisnis yang semakin meningkat dalam ukuran dan diversivikasi. Perencanaan Anggaran, digabungkan dengan penerapan analisis cash flow untuk proposal investasi, guna membuat kerangka kerja yang benar.

2.Perencanaan perusahaan. Pada tingkat perusahaan, perencanaan terdo-rong oleh ramalan. Atas dasar ramalan permintaan jangka menengah, rencana perusahaan dirancang dengan sasaran strategi, proyeksi pen-jualan dan investasi, dan peluang-peluang yang diidentifikasi untuk pengembangan pasar, produk dan perusahaan.


3.Analisis industri dan posisi persaingan. Analisis penentu daya tarik industri yang berhubungan dengan strategi perusahaan dirancang untuk menempatkan kembali portofolio bisnis perusahaan melalui diversifikasi, divestasi dan re-lokasi arus dan perusahaan.

4.Mengeksploitasi keunggulan strategi khusus perusahaan. Strategi yang didasarkan pada analisis industri dan posisi pasar mendorong perusahaan menerapkan posisi yang sama. Pada akhirnya mendorong perusahaan mencari bersaing yang unik yang didasarkan atas peman-faatan sumber daya dan kemampuan khusus perusahaan.


STRATEGI DAN KEBERHASILAN
Penalaran yang mendasari penelitian manajemen strategi adalah behwa melalui formulasi dan penerapan strategi yang efektif kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.

Pada umumnya, strategi yang berhasil mengkombinasikan empat karakteristik utama :

1.Sasaran sederhana jangka panjang. Landasan setiap strategi organisasi harus merupakan kejelasan dari sasaran. Apabila tidak ada konsensus dan konsistensi terhadap sasaran, strategi tidak akan dapat memberikan stabilitas dan kesatuan arah.

2.Melalui analisis lingkungan pesaingan. Kemampuan mengidentifikasi kebutuhan yang umum dari konsumen anggota masyarakat. Pemahaman tentang penilaian pasar saham, pandangan terhadap kemungkinan potensi akuisisi, dan keahlian dalam mengiden-tifikasi dan memotivasi para manajer (Mark & Spencer).


3.Penilaian sumber daya yang obyektif. Keberhasilan Mark & Spencer dalam jangka panjang dapat merefleksikan kesadarannya akan sumber daya dan kemampuan utamanya. Termasuk reputasi yang berhubungan dengan nama perusahaan dan merk, kemampuan untuk memotivasi karyawan, keefektifannya dalam menangani kemitraan dengan para pemasok, serta kemampuannya menangani dan menngendalikan mutu.

4.Penerapan yang efektif. Strategi yang paling cemerlang tidak akan berguna jika tidak diterapkan secara efektif. Penerapan yang efektif memerlukan pembentukan kepemimpinan, struktur organisasi, dan sistem manajemen yang memegang teguh komitmen dan koordinasi seluruh pegawai, dan mobilisasi sumber daya untuk melengkapi strategi tersebut.


KERANGKA KERJA ANALISIS STRATEGI
Strategi diibaratkan seperti antar muka (interface) di antara perusahaan dan lingkungan
industrinya. Perusahaan terdiri dari tiga unsur pokok :

•Sasaran dan nilai yang menentukan strategi yang perlu dicapai dan kendala pada sarana pencapaian sasaran itu,
•Sumber daya dan kemampuan yang dapat dijangkau oleh perusahaan,
•Struktur organisasi, sistem manajemen, dan gaya kepemimpinan yang digunakan untuk menerapkan strategi.

STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI PERUSAHAAN
Terdapat dua sumber profitabiltas yang unggul (superior). Pertama, perusahaan dapat melibatkan diri pada industri yang karena daya tarik lingkungan industri, memperoleh pendapatan di atas tingkat pedapatan pesaing. Kedua, apa pun tingkat profitabilitas dalam industrinya, perusahaan dapat memperleh pendapatan pada tingkat pendapatan superior melalui keunggulan bersaing yang dipertahankannya diatas pesaing-pesaingnya.

Strategi perusahaan berkaitan dengan keputusan-keputusan ke mana bisnis seharusnya masuk dan keluar, dan bagaimana perusahaan seharusnya mengalokasikan sumber daya di antara bisnis-bisnis berbeda yang dimasuki-nya. Strategi bisnis berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam setiap bisnis utamanya.

MENGELOLA STRATEGI
Manajemen strategi tidak hanya mempunyai hubungan dengan formulasi strategi kemenangan, tetapi juga terikat erat dengan implementasinya.

Manajemen strategi konvensional berhubungan dengan pekerjaan manajer senior, strategi yang paling efektif adalah strategi-strategi yang menyebar ke seluruh organisasi dan tertanam dalam budaya organisasi.

Kebutuhan akan pendekatan analitik terhadap formulasi strategi berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang perusahaan dan lingkungan sekelilingnya ditekankan melalui tantangan-tantangan yang meningkat yang dihadapi oleh para manajer. Pokok-pokok masalah lingkungan, sosial dan etika mengantarkan kriteria baru dan kendalakendala yang menambah kerumitan dalam pengambilan keputusan. Akibatnya para manajer harus selalu memecahkan masalah-masalah :
•Antara fleksibilitas rencana jangka pendek dan perencanaan jangka panjang yang diperlukan oleh investasi
•Antara perlunya efisiensi biaya yang teliti dengan kebutuhan akan kreasi dan inovasi
•Antara integrasi global dengan adaptasi terhadap keadaan setempat dan permintaan pasar setempat
•Antara persaingan dan kolaborasi.

DARI TUJUAN HINGGA TINDAKAN : MOST
Urutan manajemen strategi yang diusulkan diberi istilah MOST : Mission (misi), Objective (tujuan), Strategy (strategi), Tactics (taktik). Urutan MOST itu mencakup proses spesifikasi yang meningkat. Dimulai dengan sasaran organisasi secara keseluruhan, dilanjutkan dengan menerangkan sejelas-jelasnya sasaran itu dalam suatu bentuk yang berorientasi pada tindakan, mengidentifikasi strategi dan tujuan-tujuan yang diupayakan untuk dicapai oleh strategi tersebut, dan akhirnya menentukan taktik-taktik tersebut.

Mission (misi)
Mengartikulasikan tentang perusahaan yang sebenarnya dan apa yang akan dicapai. Misi timbul bukan sebagai suatu konsep melainkan sebagai suatu pernyataan. Pernyataan misi perusahaan mengartikulasikan :
• Sasaran umum ke dalam tema utama strategi perusahaan
• Mencerminkan pernyataan strategi yang luas
• Pernyataan identitas
• Arah perusahaan jangka panjang

Sebagai pernyataan identitas dan arah perusahaan jangka panjang, adalah penting sekali kalau misi harus dapat memberikan bimbingan, disamping tidak menimbulkan kendala terhadap peluang dan fleksibilitas.

Objective (tujuan)
Gambaran tujuan meliputi menerjemahkan pernyataan misi ke dalam sasaran organisasi secara lebih cermat. Tujuan-tujuan terfokus pada kinerja, khususnya pada kinerja yang dapat diukur. Sementara pernyataan misi mengandung falsafah konsep dan ambisi bisnis, maka tujuan-tujuan organisasi cenderung kuantitatif.

Keuntungan menetapkan tujuan-tujuan yang khusus, dapat dinilai, dan berhubungan dengan jangka waktu tertentu adalah :
•Tujuan-tujuan bertindak sebagai target yang “merentangkan” dan harus dicapai oleh organisasi
•Tujuan-tujuan dapat mengurangi konflik dan memberikan sarana tukar-menukar diantara tujuan-tujuan yang lebih rendah. Jadi penetapan target profitabilitas yang jelas, dalam kaitannya dengan pendapatn atas harta dan pendapatan atas modal yang digunakan.

Strategy (strategi)
Mengidentifikasi pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan; yang pada intinya strategi perusahaan harus dapat menjawab tiga pertanyaan :
•Di dalam bisnis apa sebaiknya bergerak ?
•Bagaimana akan bersaing dalam bisnis ini ?
•Melalui sarana apa strategi akan diterapkan ?

Pentingnya keputusan strategi berkaitan dengan sumber daya perusahaan, yang pada akhirnya merupakan penuntun penyebaran sumber daya.

Tactics (taktik)
Tindakan, prosedur, serta manuver untuk menang di dalam persaingan. Keputusan taktis berhubungan dengan seluruh kisaran keputusan fungsional dari hari ke hari yang dibuat oleh para manajer di seluruh organisasi. Hal ini penting karena keputusan taktis melibatkan definisi dan implementasi strategi.

Yang penting disini adalah hubungan antara formulasi strategi dan implementasinya melalui keputusan-keputusan taktis serta tindakan setiap anggota organisasi.

peni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9834/Strategi.pdf





Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen Strategi merupakan rangkaian dua perkataan terdiri dari kata “Manajemen” dan “Strategi” yang masing – masing memiliki pengertian tersendiri, yang setelah dirangkaikan menjadi satu terminologi berubah dengan memiliki pengertian tersendiri pula. Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149), pengertian manajemen strategi ada 4 (empat).

Pengertian pertama Manajemen Strategi adalah “proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai tujuannya”.

Dari pengertian tersebut terdapat beberapa aspek yang penting, antara lain :
•Manajemen Strategi merupakan proses pengambilan keputusan.
•Keputusan yang ditetapkan bersifat mendasar dan menyeluruh yang berarti berkenaan dengan aspek – aspek yang penting dalam kehidupan sebuah organisasi, terutama tujuannya dan cara melaksanakan atau cara mencapainya.
•Pembuatan keputusan tersebut harus dilakukan atau sekurang – kurangnya melibatkan pimpinan puncak (kepala sekolah), sebagai penanggung jawab utama pada keberhasilan atau kegagalan organisasinya.
•Pengimplementasian keputusan tersebut sebagai strategi organisasi untuk mencapai tujuan strateginya dilakukan oleh seluruh jajaran organisasi (warga sekolah), seluruhnya harus mengetahui dan menjalankan peranan sesuai wewenang dan tanggung jawab masing – masing. Keputusan yang ditetapkan manajemen puncak (kepala sekolah) harus diimplementasikan oleh seluruh warga sekolah dalam bentuk kegiatan/pelaksanaan pekerjaan yang terarah pada tujuan strategi organisasi.

Pengertian manajemen strategi yang kedua adalah “usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul guna mencapai tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan”. Dari pengertian tersebut terdapat konsep yang secara relatif luas dari pengertian pertama yang menekankan bahwa “manajemen strategi merupakan usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan organisasi”, yang mengharuskan kepala sekolah dengan atau tanpa bantuan manajer bawahannya untuk mengenali aspek – aspek kekuatan organisasi yang sesuai dengan misinya yang harus ditumbuhkembangkan guna mencapai tujuan strategi yang telah ditetapkan. Untuk setiap peluang atau kesempatan yang terbuka harus dimanfaatkan secara optimal.

Pengertian yang ketiga, Manajemen Strategi adalah “arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada pengembangan strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasi”. Pengertian ini menekankan bahwa arus keputusan dari para pimpinan organisasi dan tindakan berupa pelaksanaan keputusan, harus menghasilkan satu atau lebih strategis, sehingga dapat memilih yang paling efektif atau yang paling handal dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

Pengertian yang keempat, “manajemen strategi adalah perencanaan berskala besar (disebut Perencanaan Strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategi) dan berbagai sasaran (Tujuan Operasional) organisasi.”

Pengertian yang cukup luas ini menunjukkan bahwa Manajemen Strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak ke arah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur – unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan Strategik organisasi. Sedang komponen kedua adalah Perencanaan Operasional dengan unsur – unsurnya adalah Sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan Fungsi – fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja Internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_umum_%28untuk_stmik%29/bab1_pengertian_manajemen.pdf





Soft Skill Dalam Definisi Dan Perbandingan

Kita mungkin pernah mendengar istilah Hard Skill dan Soft Skill serta kaitannya terhadap dunia kerja. Dunia kerja kini telah menerapkan sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran Hard Skill saja tapi juga pandai dalam aspek Soft Skillnya.

Lalu, apakah definisi dari Hard Skill dan Soft Skill itu sendiri ?
Hard Skill adalah pengetahuan dan kemampuan teknis yang berhubungan dengan kompetensi inti untuk setiap bidang kailmuan lulusan dan biasanya sekedar tertulis pada biodata atau CV (Curriculum Vitae) seseorang yang mencakup pendidikan, pengalaman dan tingkat keahlian. Sebagai contoh, seorang lulusan akuntansi harus menguasai proses akuntansi dari menjurnal hingga penyusunan laporan keuangan.

Soft Skill pada dasarnya merupakan keterampilan personal yaitu keterampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik. Soft Skill juga merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (Emotional Intelligence).

Soft Skill sebenarnya dapat menjadi penentu kesuksesan seseorang jika dibandingkan dengan kemampuan Hard Skill. Pendidikan Soft Skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan. Diharapkan pendidikan mengenai Soft Skill tidak hanya pada pendidikan dibangku sekolah maupun perkuliahan tapi juga terdapat dalam pendidikan semacam diklat rekrutmen karyawan. Kemampuan Soft Skill dapat melengkapi kemampuan Hard Skill.

Dengan Hard Skill atau keterampilan teknis yang dimiliki karyawan memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu akan tetapi bila tidak diimbangi dengan Soft Skill maka dalam kurun waktu tertentu karyawan akan mengalami kebosanan dan kejenuhan karena dampak terhadap pengembangan diri karyawan. Hard Skill dan Soft Skill diperlukan perusahaan agar tidak terjadi penurunan prudiktifitas karyawan.

Hard Skill dan Soft Skill sebaiknya dijalankan seimbang dengan memperhatikan tingkat kebutuhan pengembangan karyawan. Jika karyawan digolongkan berdasarkan Hard Skill dan Soft Skill akan diperoleh 4 (empat) tipe karyawan :
1.Karyawan dengan Hard Skill dan Soft Skill tinggi, ini bisa dikatakan sebagai karyawan ideal karena kompeten secara teknis dan punya kemampuan memotivasi diri dan mengembangkan dirinya. Dapat juga disebut sebagai Exellent Employ, mampu memimpin, memberi solusi, aktif dan kreatif dalam memecahkan persoalan secara konsektual maupun teknis.
2.Karyawan dengan Hard Skill tinggi dan Soft Skill rendah, jika diberi tanggung jawab suatu pekerjaan teknis tertentu dapat dikerjakannya dengan baik, tapi tidak memiliki ketahanan menghadapi tekanan kerja, bermalas-malasan, sampai pada tindakan yang tidak disiplin, seperti korupsi waktu kerja, meninggalkan jam kerja dan menunda-nunda pekerjaan. Dalam menghadapi kesulitan biasanya tidak tahan secara emosi, sering turun motivasi kerja karena menghadapi kesulitan.

3.Karyawan dengan Hard Skill rendah dan Soft Skill tinggi, Talk More Do Less, lebih banyak bicara secara konseptual dari pada bekerja secara teknis. Motivasi kerja tinggi, semangat tinggi, aktif mencari solusi persoalan dengan terus belajar mengembangkan diri. Pada umumnya mereka cerdas tapi tidak terampil secara teknis. Mereka juga akan lebih cepat dalam mendekati karyawan tipe pertama. Mempunyai potensi tinggi, untuk mengelola diri dan orang lain disekitarnya.

4.Karyawan dengan Hard Skill dan Soft Skill rendah, produktifitas dan prestasi kerja yang rendah (dibawah standar perusahaan) akan memberi banyak kesulitan untuk dirinya sendiri atau bagi perusahaan.

Soft Skill dalam Pembelajaran
Soft Skill adalah sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ (Emotional Quotient) seseorang yang dapat dikategorikan menjadi kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa, kebiasaan, keramahan, optimasi. Soft Skill berbeda dengan Hard Skill yang menekankan pada IQ (Intelligence Quotient) yang artinya penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.

1.Kategori Soft Skill
a. Intra-Personal Soft Skill
Yaitu keterampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri untuk pengembangan kerja secara optimal. Intra-Personal Soft Skill mencakup, Self Awareness : Self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness. Self Skill : Improvement, self control, trust (kepercayaan), worthiness, time/source management. Proactivity, conscience. Contoh Intra-Personal Soft Skill :
- Manajemen waktu
- Manajemen stress
- Manajemen perubahan
- Karakter transformasi
- Berpikir kreatif
- Memiliki acuan tujuan positif
- Teknik belajar cepat

b. Inter-Personal Soft Skill
Yaitu keterampilan seseorang dalam hubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara optimal. Inter-Personal Soft Skill mencakup, Social awareness : political awareness, developing others, leveraging deversity, service orientation, empathy. Social skill : leadership, influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy. Contoh Inter-Personal Soft Skill :
- Kemampuan memotivasi
- Kemampuan memimpin
- Kemampuan negosiasi
- Kemampuan presentasi
- Kemampuan komunikasi
- Kemampuan membuat relasi
- Kemampuan bicara di muka umum

2.Contoh Soft Skill
- Kejujuran
- Tanggung jawab
- Berlaku adil
- Kemampuan bekerja sama
- Kemampuan beradaptasi
- Toleran
- Hormat terhadap sesama
- Kemampuan mengambil keputusan
- Kemampuan memecahkan masalah

Masalah Soft Skill biasanya terjadi ketika seseorang berada diposisi manajerial atau ketika dia harus berinteraksi dengan banyak orang. Umumnya kelemahan Soft Skill barupa karakter yang melekat pada diri seseorang yang sulit untuk diubah. Ada banyak cara untuk meningkatkan Soft Skill antara lain melalui learning by doing, mengikuti pelatihan maupun seminar manajemen atau dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain. Soft Skill yang memadai yaitu kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sekitar, seperti kemampuan berempati, mendengarkan, berkomunikasi dan membantu orang lain, serta kemampuan untuk melakukan analisis.

Pentingnya Soft Skill
Seperti halnya yang telah kita ketahui bahwa Soft Skill termasuk salah satu unsur penting dalam menunjang suatu kesuksesan atau mental seorang karyawan. Soft Skill merupakan faktor untuk menyeimbangkan antara Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ). Soft Skill termasuk kemampuan mengelola diri sendiri dan orang lain secara non-teknis. Karena itu, dalam setiap proses rekrutmen karyawan, perusahaan selalu memberikan pelatihan atau masa percobaan. Untuk mengetahui sejauh mana seorang karyawan baru mampu mengembangkan dirinya dan dinilai siap dalam menangani suatu pekerjaan tertentu di perusahaan tersebut secara benar atau dipandang kompeten oleh perusahaan.

Sebuah penelitian dari Harvard University, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (Hard Skill) tetapi oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (Soft Skill). Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kesuksesan karir seseorang 80% ditentukan oleh Soft Skill yang dia miliki sementara hanya sekitar 20% saja ditentukan oleh Hard Skill/technical skill yang dimiliki. Dengan demikian dalam suatu kesuksesan Soft Skill jauh lebih penting dibandingkan dengan Hard Skill walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap perekrutan karyawan tes pertama ditentukan dengan kemampuan Hard Skill.

Masalah utama yang dihadapi dalam organisasi secara umum dan khususnya dalam perusahaan memang tidak lepas dari pengelolaan sumber daya manusia, terkait perilaku atau sikap karyawan yang tidak disiplin, motivasi kerja yang musiman, buruknya kualitas komunikasi sampai pada kasus-kasus ketidakcakapan dalam kepemimpinan sehingga berpengaruh terhadap kualitas produksi, dan merosotnya produktifitas karyawan.
Pelajaran menarik dari buku “Lesson from The Top karya Neff dan Citrin (1999)”. Penulis mewawancarai 50 orang yang dianggap tersukses di Amerika Serikat dan hasil polling 500 orang dari berbagai perusahaan, LSM, dekan dan rektor perguruan tinggi. 10 (Sepuluh) kiat sukses menurut 50 orang tersebut paling penting, yakni :

•Nafsu, unsur dalam kecerdasan emosional yang merupakan kiat sukses yang meliputi gairah atau semangat membara;

•Intelligence Quotient (IQ), indikatornya kemampuan menghitung, menganalisis, mendesain, berwawasan, berpengetahuan luas, membuat model dan kritis;

•Kemampuan berkomunikasi dalam mengembangkan/membangkitkan diri dan mengembangkan orang lain;

•kesehatan dan energi tinggi, meliputi kemampuan menjaga stamina fisik dan kesehatan organ-organ tubuh;

•Kecerdasan spiritual, di Amerika Serikat menduduki urutan tertinggi dalam mendukung sukses. Mampu menjawab untuk apa dia hidup, mau kemana setelah hidup, dan apa yang ditargetkansetelah kehidupan ini. Orang seperti ini akan berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan dan menyejahterakan orang sebanyak mungkin, bukan justru membuat orang lain menderita;

•Kreatif dan inovatif;

•Rendah hati;

•Selalu bersikap positif;

•Hidup dalam keluarga yang harmonis;

•Fokus dan mengerjakan yang benar.

Dalam 10 (sepuluh) kiat sukses di atas, kebanyakan menyebutkan pentingnya memiliki keterampilan lunak sebagai syarat sukses di dunia kerja. Mereka menentukan kesuksesan bukanlah keterampilan teknis, melainkan kualitas diri yang termasuk dalam kategori Soft Skill atau keterampilan yang berhubungan dengan orang lain (People Skill).

Oleh karena itu, communication dan interpersonal skill merupakan syarat terpenting untuk sukses di segala profesi. Setiap karyawan diwajibkan mampu bersosialisasi terhadap sesama karyawan, atasan, dan pihak lain yang mempunyai peranan dalam proses pekerjaan. Team work dalam suatu pekerjaan adalah salah satu faktor penting untuk menunjang produktivitas perusahaan. Pendidikan dan pelatihan serta masa percobaan yang telah diberikan perusahaan kepada karyawan baru akan dapat lebih memudahkan karyawan dalam pendidikan Soft Skill. Diharapkan juga perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang Soft Skill dan jangka waktu berkala sesuai ketentuan perusahaan agar karyawan dapat pendidikan Soft Skill secara teratur.
http://oryzanai.wordpress.com/2009/12/07/soft-skill/

This entry was posted on 23.19 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar